Ditekankan Romy, konsep bahwa masa transisi anak menuju SD harus sudah paham baca, tulis dan berhitung (Calistung) adalah konsep yang keliru.
“Sekarang, sebagaimana hasil pertemuan dengan menteri pendidikan bersama seluruh bunda PAUD provinsi, kabupaten/kota se Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta, bahwa transisi PAUD menuju SD harus menyenangkan. Tidak lagi diharuskan anak harus mampu calistung saat masuk SD. Ciptakan bermain yang bermakna bagi anak,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Romy, yang juga bunda Literasi ini, bahwa saat ini guru di SD-lah yang paling besar tanggung jawabnya, karena mendapatkan siswa dari berbagai kemampuan yang berbeda, semasa PAUD-nya
“Masuk SD, anak-anak butuh masa orientasi, demikian sebaliknya guru butuh pengenalan lebih jauh terhadap karakter, kemampuan paling dominan dari anak didik. Tidak salah jika guru SD banyak belajar dari para tutor PAUD,” ungkapnya mengakhiri.
Berikut PAUD yang menggelar pelepasan gabungan PAUD se Kecamatan Siempat Nempu, PAUD Smart, PAUD Sejahtera, PAUD Cerdas, PAUD Cahaya Bunda, PAUD Kasih Bunda, PAUD Peduli Anak, PAUD Cinta Damai, PAUD Yobel, PAUD Bersama, dan PAUD Bersinar.
Hadir juga dalam pelepasan PAUD ini, Camat Siempat Nempu Marhaban Kudadiri, dan Bunda PAUD kecamatan, para kepala sekolah PAUD, SD dan SMP di Kecamatan Siempat Nempu, Kepala desa dari 8 desa beserta bunda PAUD desa, tutor, orang tua dan para peserta didik.(Vera L)
Berikan Komentar Anda