Selanjutnya peningkatan layanan kesehatan, memperkuat layanan kesehatan primer di Puskesmas dan Posyandu dengan memastikan tenaga kesehatan terlatih dan fasilitas yang memadai. Imunisasi lengkap, pemeriksaan kesehatan rutin, serta penanganan dini terhadap penyakit menjadi kunci utama, serta peningkatan akses sanitasi dan air bersih, memastikan setiap rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Kampanye hidup bersih dan sehat harus terus digalakkan untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk.
Selain itu pemberdayaan masyarakat, melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan program penurunan stunting. Pendekatan partisipatif akan meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat dalam mendukung program-program yang ada serta koordinasi dan sinergi antar lembaga, mengoptimalkan kerjasama antara Pemerintah Daerah, OPD, Lembaga Swadaya masyarakat, dunia usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Sinergi ini akan mempercepat pencapaian target penurunan stunting di daerah kita.
Lebih lanjut Muhilli mengatakan, tingkat prevalensi stunting yang tinggi harus diatasi bersama secara sinergis berbagai pihak. Penurunan dan
pencegahan stunting memerlukan intervensi terpadu, mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif serta 5 pilar utama yaitu, pilar pertama adalah komitmen, kedua adalah pencegahan stunting, pilar ketiga harus bisa melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik, dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dan data yang baik.
Berikan Komentar Anda