Disampaikan Eddy, dengan menjalin kerja sama dengan Pemkot Medan, maka inflasi di Sumatera Utara dapat terkendali, mengingat Kota Medan merupakan penyumbang inflasi di Sumatera Utara.
“Kita juga sudah ada Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Kecamatan Parbuluan V, hasil panen dari KPT itu sudah kita jual ke Kota Medan dengan harga Rp 23.000/kg, harga ini lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Dapat kita katakan, petani kita untung,” ujar Eddy.
Selain empat produk tersebut, kata Eddy, Kabupaten Dairi juga surplus untuk komoditas jagung. Sentra jagung Dairi terdapat di Tanah Pinem, Gunung Sitember, dan Tigalingga. Potensi ini juga akan dijajaki kembali untuk dijalin kerjasama dengan daerah lainnya.
“Jagung kan bahan utama pembuatan pakan ternak, kalau harga jagung stabil, maka harga pakan ternak juga stabil. Sehingga, untuk ayam potong dan telur, harganya juga bisa stabil,” kata Eddy.
Selain itu, untuk komoditas peternakan strategis, seperti domba dan kambing, Kabupaten Dairi telah mampu memenuhi kebutuhannya 100%.
“Meski demikian, seperti yang disampaikan Inspektur Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir, pemerintah daerah tidak boleh lengah. Harus tetap bekerja keras di tengah gejolak inflasi dunia. Maka dari itu, saya berharap agar kita semua dapat bekerja sama dalam menjaga kestabilan pangan ini,” kata Eddy.(Vera L)
Berikan Komentar Anda