Untuk itu, dr Susanti meminta seluruh pihak yang terlibat dalam TPID untuk berkoordinasi sehingga inflasi, khususnya di Kota Pematang Siantar dapat dalam kondisi baik.
“Semoga kerjasama ini terus kita tingkatkan dalam mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas, Pematang Siantar Bangkit dan Maju,” kata dr Susanti.
Sebelumnya, Kepala KPw BI Pematang Siantar Muqorobin dalam pemaparannya menyampaikan, komoditas penyumbang Inflasi pada bulan Agustus yakni kenaikan biaya perguruan tinggi, dan kenaikan harga cabai merah, tomat, dan kenaikan harga mobil.
“Untuk penyumbang deflasi pada bulan ini adalah daging ayam ras karena sebelumnya naik tinggi dan sekarang sudah menurun, kemudian bawang merah, bawang putih, dan ikan tongkol,” terangnya.
Dijelaskannya, terkait kenaikan harga beras dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga pokok beras, transisi kenaikan harga BMM, dampak banjir, dan dampak kekeringan El-Nino.
Atas kerjasama yang telah terlaksana selama ini, diharapkan dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi.
“Untuk itu, diharapkan juga peran Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menginformasikan pergerakan harga bahan pangan kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Pematang Siantar Jurist Precisely Sitepu SH MH menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk optimalisasi APBD dalam pengendalian inflasi.
Berikan Komentar Anda