Nawasenanews.com-Pematangsiantar || Meskipun beretnis Jawa, namun Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA berkomitmen dan konsisten melestarikan budaya Simalungun. dr Susanti benar-benar menyadari dan memahami Simalungun sebagai etnis dan budaya asli (lokal) di Kota Pematangsiantar. Sehingga tidak ada keraguan untuk turut serta terus melestarikannya.
Salah satu upaya dr Susanti melalui Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar untuk melestarikan budaya Simalungun yakni menggelar Marumpasa (berbalas pantun) menggunakan bahasa Simalungun. Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Adam Malik Pematangsiantar, Kamis (6/6/2024), diikuti 1.848 siswa SMP dan SMA se-Kota Pematangsiantar tersebut berhasil meraih Rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
“Penampilan Marumpasa Simalungun ini sebenarnya tidak layak memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atau MURI. Karena lebih layak untuk menjadi rekor dunia,” kata perwakilan MURI dari Jakarta Lutvi Syah Pradana, yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA menyampaikan pemecahan rekor MURI untuk Marumpasa Simalungun diharapkan bukan sekadar seremonial. Namun lebih bermakna untuk menggelorakan dan meyakinkan masyarakat Kota Pematangsiantar untuk melestarikan budaya Simalungun.
Berikan Komentar Anda