Sedangkan PDRB per kapita mengalami perbaikan yang sangat baik, yaitu Rp11.092.900 pada tahun 2005 menjadi Rp55.493.433 pada tahun 2022. Selain itu, capaian angka harapan hidup Kota Pematang Siantar mengalami perbaikan yakni 71,35 tahun pada 2005 menjadi 74,25 tahun pada 2022.
“Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya kita dalam melakukan perbaikan pendukung kesehatan berupa infrastruktur kesehatan yang representatif, sarana dan peralatan kesehatan maupun tenaga medis,” katanya.
Sedangkan rata-rata lama sekolah mengalami perbaikan dari 10,79 tahun pada 2005 menjadi 11,31 tahun pada 2022. Hal ini tentu juga tidak terlepas dari upaya dalam melakukan perbaikan pendukung pendidikan berupa infrastruktur sekolah yang layak, sarana prasarana pembelajaran yang baik dan tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi yang baik.
Selain pencapaian yang baik pada indikator makro tersebut, harus diakui terdapat indikator makro yang masih harus dipacu. Indikator pertumbuhan ekonomi pada tahun 2005 sebesar 5,77 persen namun mengalami penurunan menjadi 3,47 persen pada tahun 2022.
dr Susanti melanjutkan, kegiatan tersebut merupakan momentum yang sangat penting untuk mengetahui pencapaian kinerja pembangunan jangka panjang daerah Kota Pematang Siantar periode 2005-2025 dan juga sebagai tonggak awal bersama untuk bangkit dan maju mewujudkan Kota Pematang Siantar yang lebih baik ke depannya melalui penyusunan RPJPD Kota Pematang Siantar 2025-2045.
Berikan Komentar Anda