Menurutnya, saat ini perekonomian Sumut belum cukup kuat, karena masih ditopang sektor pertanian. Kontribusi sektor pertanian untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Sumut 23,57%, perdagangan 19,23% dan industri 18,1%.
“Tantangan Sumut ke depannya adalah memperkuat struktur ekonomi melalui transformasi struktural dengan jalur hilirisasi, sehingga ke depan perekonomian kita berciri industri pengelolaan berbasis pertanian,” kata Hassanudin.
Sektor kewirausahaan di Sumut, menurut Hassanudin, masih didominasi pelaku UMKM sekitar 98,87%,. Sedangkan kategori usaha menengah dan besar masih 1,12%. Hanya saja, besarnya jumlah UMKM tidak disertai kontribusi besar pada perekonomian, karena baru mencapai 46,51%.
“Masih rendahnya produktivitas UMKM tidak terlepas dari persoalan seperti rendahnya akses permodalan, pemasaran, dan kualitas SDM, serta terkait teknologi,” kata Hassanudin.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumut Alfi Syahriza mengatakan, Musrembang menjadi forum diskusi untuk penyelarasan program pemerintah. Sehingga pembangunan yang dilakukan selaras antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Ini bukan kegiatan seremoni, kita menyelaraskan program-program pembangunan di tahun 2025. Sehingga apa yang kita cita-citakan bersama tercapai,” kata Alfi Syahriza.
Berikan Komentar Anda