“Disebutkan, Sorbatua Siallagan tidak memiliki dasar atau alas hak apapun dalam hal mengerjakan, atau menduduki Kawasan Hutan yang merupakan areal (konsesi) milik PT Toba Pulp Lestari Tbk tersebut,” sambungnya.
Hadi mengatakan, dalam proses penyelidikan, Ditreskrimsus Polda Sumut telah memanggil Sorbatua sebanyak dua kali. Namun, Sorbatua tidak menghadiri panggilan tersebut. Hingga pada Jumat (22/3), polisi pun menjemput Sorbatua ke Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang, Simalungun.
Hari ini masyarakat Simalungun demo meminta Sorbatua dilepaskan. Menurut mereka, apa yang dilakukan Sorbatua tidak salah karena ada klaim Tanah Ulayat.
Ada yang bertuliskan ‘hentikan kriminalisasi masyarakat adat’, ‘berkebun di tanah ompung sendiri bisa dikriminalisasi di negara ini’, hingga ‘agak laen selamatkan bumi katanya tapi masyarakat adat dikriminalisasi’.
“Penculikan bapak kami yang sudah tua, usia lanjut,” kata salah satu orator.
Di tengah aksi demo, massa mendirikan tenda biru dan menghidupkan api. Mereka berencana untuk memasak. Aksi sempat diadang oleh pihak kepolisian. Sempat terjadi kericuhan dan dorong-dorongan. Namun, berhasil diredam.
Massa juga sempat mendorong gerbang utama Polda Sumut dan menyiramkan air mineral.
Tuntutan massa adalah minta Sorbatua dilepas dan Kapolda Sumut Irjen Agung keluar menemui mereka.(MS)
Berikan Komentar Anda