“Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi. Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja butuh peran semua pihak secara bersama-sama,” imbaunya.
Untuk diketahui, sejumlah warga angkat bicara mengenai aksi tawuran yang kerap kali meresahkan dan memakan korban di Kecamatan Medan Belawan.
Saat ditemui, Y, warga yang tinggal disalah satu lorong yang kerap tawuran mengatakan awalnya terjadi dua kelompok remaja yang saling serang menggunakan senjata tajam, busur panah, balok , batu dan benda tumpul di Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1) malam.
“Peristiwa tawuran itu terjadi di Lorong Melati, Lorong Papan dan Lorong Tigor,” ujarnya saat ditemui Rabu (17/1) malam.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan personel polisi yang menerima laporan adanya aksi tawuran turun ke lokasi untuk membubarkan kelompok remaja yang saling serang dengan menggunakan senjata tajam.
“Namun kedatangan polisi bukan membuat para remaja yang tawuran itu bubar tetapi turut menyerang dan melempari mobil polisi. Melihat itu petugas meletuskan tembakan peringatan,” ungkapnya.
“Ternyata tembakan peringatan pertama tidak membuat massa bubar lalu petugas kembali meletuskan tembakan yang kedua,” ujar wanita berhijab tersebut.
Y menerangkan, ketika polisi mencoba membubarkan massa yang tawuran itu masyarakat berteriak bahwa ada seorang remaja berinisial RF terluka.
Berikan Komentar Anda