“Polri berperan aktif dalam mendukung pencapaian swasembada jagung dengan terlibat langsung dalam seluruh rantai produksi. Kami tidak hanya mengamankan, tetapi juga memastikan proses berjalan optimal,” jelas AKP Verry Purba menggambarkan keterlibatan holistik kepolisian.
Dalam implementasinya, Polres Simalungun menerapkan manajemen proses bisnis secara komprehensif untuk memastikan target swasembada jagung pada tahun 2025 dapat tercapai sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Pendekatan sistematis ini melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai stakeholder, mulai dari petani, kelompok tani (poktan), hingga industri pengolahan.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pelaksanaan pendataan yang sangat mendetail di setiap aspek produksi jagung. Tim gabungan melakukan inventarisasi komprehensif mulai dari data petani, poktan, luas lahan, alat pertanian, ketersediaan benih, distribusi pupuk, alat panen, fasilitas dryer (pengering), hingga proses penyerapan, packing, penyimpanan, dan distribusi hasil panen.
“Pendekatan detail ini memungkinkan kami mengidentifikasi potensi bottleneck dalam rantai produksi dan mengambil langkah antisipatif,” ungkap AKP Verry Purba menjelaskan metodologi yang diterapkan.
Kapolres Simalungun dalam kesempatan ini menekankan pentingnya sinergi antara Polri, pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat petani dalam mewujudkan target ambisius swasembada jagung.
Berikan Komentar Anda