Dinas PUTR Simalungun menyarankan beberapa solusi teknis untuk mengatasi permasalahan banjir, di antaranya membuat sistem pengalihan aliran air dari areal perkebunan Pondok Baru dan Purba Sari agar tidak semuanya menuju Sungai Bah Sikkam, serta pembuatan kolam atau danau retensi sebagai penampung air sementara.
Dalam sambutannya, Bupati Simalungun menekankan bahwa tujuan rapat tersebut adalah mencari solusi konkret untuk menanggulangi banjir.
“Selain faktor curah hujan, penumpukan sampah di aliran sungai juga menjadi penyebab utama banjir,” kata Bupati Anton.
Ketua DPRD Simalungun, Sugiarto, menyatakan bahwa perlu ada pembagian air yang baik mulai dari hulu sungai, karena Sungai Bah Sikkam tidak mampu menampung debit air yang terlalu besar. “Kita tidak bisa menyalahkan pihak mana pun. Yang dibutuhkan adalah kerja sama semua pihak untuk menemukan solusi yang tepat,” ungkapnya.
Tokoh masyarakat Kecamatan Dolok Batu Nanggar mengusulkan beberapa langkah penanganan, seperti pendataan korban banjir, pembuatan kembali titik Tepekong, pembukaan pintu air layangan di Dolok Ilir, pendalaman sungai dengan alat berat, penghijauan daerah aliran sungai, pembangunan drainase di sepanjang jalan lintas Tapian Dolok-Dolok Batu Nanggar, serta pemasangan bronjong.
Direktur Operasional PalmCo PTPN IV, Ir. Rizal Damanik, dan perwakilan PT Bridgestone menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam menangani banjir. Mereka menyarankan pembentukan tim teknis dengan menghadirkan konsultan ahli untuk menangani permasalahan tersebut.
Berikan Komentar Anda