Sukasih menjelaskan, bahwa mereka saudara kandung berjumlah 8 orang dengan 3 orang perempuan dan 5 orang laki laki. Namun, seluruh adiknya laki laki mengalami sakit yang sama, yaitu lumpuh layu. Gejala sakit ini dialami sejak berusia 3 bulan atau masih balita. Ia sama sekali tidak tahu ada penyebabnya, terutama saat mereka kecil belum ada penggunaan vaksin polio.
“Kami 8 orang, 5 laki laki, 3 perempuan. Yang 1 laki laki sudah meninggal. Makanya ini tinggal 4 (laki laki). Kalau kami perempuan, saya tinggal dekat sini, 1 di Jalan Medan (Siantar) dan 1 lagi tinggal di (Kota) Medan. Kami semua perempuan sehat. Yang sakit ini semua yang laki laki,” kata Sukasih.
Waktu lahir, seluruh adiknya yang laki laki dalam kondisi sehat. Namun memasuki usia 3 bulan, badan mereka semakin lama semakin kecil hingga kini tidak bisa melakukan aktivitas apa apa karena mengalami lumpuh layu. Adik adiknya yang lumpuh berusai 31 tahun yang paling muda dan empat puluh empat tahun yang paling tua.
“Gak tahu (apa nama sakitnya). Belum pernah periksa (ke dokter). Kalau dulu kan, (vaksin) polio kan belum ada gitu gitu. Kalau bantuan dari pemerintah, ada,” sambungnya.
Diketahui, Suratmi dan keempat putranya, tinggal di sebuah rumah yang bukan miliknya, namun bantuan pinjam pakai dari salah satu Yayasan Rehabilitasi yang peduli kepada mereka. Suratmi hanya bisa untuk terus semangat dan sabar untuk merawat keempat putranya.
Berikan Komentar Anda