Dampak bencana ini cukup parah, dengan 181 KK atau rumah mengalami dampak banjir berupa air dan material banjir yang masuk ke dalam rumah warga. Di antaranya, lima rumah mengalami kerusakan berat akibat terjangan air yang membawa puing-puing batu besar. Rumah-rumah tersebut milik Grace Gurning, Rudi Sirait, Duma Ambarita, Manguji Sinambela, Oloan Sinaga. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat untuk sementara waktu mengungsi ke rumah keluarga mereka.
Merespons kejadian tersebut, pada Minggu (16/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, Kapolsek Parapat AKP Manguni DM. Sinulingga, SH, MH., segera menginformasikan kejadian kepada Kapolres Simalungun dan langsung bertindak untuk membantu evakuasi warga dari sekitar lokasi bencana.
Ratusan warga Kelurahan Parapat mengalami dampak langsung dari banjir bandang dan longsor yang merusak peralatan atau perabotan rumah tangga mereka.
Selanjutnya, Kabag Ops bersama personel Polres Simalungun kembali melakukan peninjauan pada Minggu malam hingga Senin dini hari untuk membersihkan jalan yang tertutup material banjir, sehingga jalan sudah bisa dilalui kembali.
Dalam implementasi respons cepat tanggap bencana, pada pukul 07.30 WIB, Forkopimda Kabupaten Simalungun menggelar kegiatan pembersihan dan penanggulangan bencana pasca banjir di Kota Parapat yang dipimpin oleh Bupati Simalungun. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bersinergi bersama unsur Kepolisian Resor Simalungun, TNI Kodim 0207/Simalungun, Pemkab Simalungun, serta masyarakat Girsang Sipangan Bolon dan Parapat. Apel pembersihan dilaksanakan di Pantai Bebas Parapat.
Berikan Komentar Anda