Pada Februari 2025, katanya, Sumatera Utara mengalami deflasi sebesar -0,63 persen (m/m), atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 0,73 persen (y/y). Deflasi tersebut disebabkan karena adanya penurunan tarif listrik dan lebih terkendalinya harga pangan.
Dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Rudy mengatakan, pemerintah dan instansi terkait telah melakukan kolaborasi dan sinergi dengan melakukan program 4K, yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Keterjangkauan harga, dengan terselenggaranya gerakan pasar dan pangan murah, yang terlaksana sebanyak 74 kali hingga 12 Maret 2025. Kemudian ketersediaan pasokan, dengan memastikan kelancaran produksi dalam menghadapi HBKN.
Program selanjutnya adalah kelancaran distribusi, yakni dengan melakukan sidak pasar dan distributor sebanyak 73 kali. “Selanjutnya adalah komunikasi efektif. Komunikasi ini dilakukan berupa imbauan baik di media, iklan, video mengenai kecukupan pasokan tentunya,” katanya.
Turut hadir pada acara tersebut Sekdaprov Sumut Muhammad Armand Effendy Pohan, Forkopimda Sumut, BPS Sumut, Bulog, seluruh kepala daerah dan perwakilan kepala daerah di Sumut. (Agus/R)
Berikan Komentar Anda