Sebelumnya, Kepada Cabang (Kacab) BI Pematangsiantar Muqorobin menyampaikan, dampak El Nino di Simalungun perlu dimitigasi. Pada periode El Nino kuat di tahun 2015, produksi padi di Sumatera Utara tercatat menurun, disisi lain periode El Nino lemah pada tahun 2019, produksi padi di Sumatera Utara tercatat terkontraksi sebesar -8,30%.
Muqorrobin menyampaikan, penanganan El Nino kuat di tahun 2015 menjadi contoh positif, dimana El Nino ditangani lebih intensif dibandingkan tahun 2019.
Sementara itu, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Simalungun dalam kesempatan tersebut menjelaskan tentang peran Polres Simalungun dalam pengendalian inflasi di kabupaten Simalungun.
“Faktor ekonomi salah satu faktor yang berpengaruh dalam menentukan Kamtibmas yang aman dan kondusif atau bahkan terganggu,”kata Kapolres.
Disampaikan Kapolres bahwa, pihaknya juga tetap mengikuti Rakor (rapat koordinasi) dan bergabung dalam Tim TPID, membentuk Satgas pangan dengan melibatkan stakeholder terkait untuk memastikan ketersediaan dan harga terkendali.
Selanjutnya, Kapolres mengatakan bahwa pihaknya juga membentuk satgas BBM untuk memastikan kegiatan distribusi berjalan lancar dan mencegah penyalahgunaan, menciptakan situasi Kamtibmas yang aman, pendampingan dan pengamanan bantuan sosial dari pemerintah.
Tampak hadir dalam rapat tersebut antara lain, Kajari Simalungun Irfan Hergianto, Dandim 0207/Sml diwakili Kapten Inf Teguh Sugiono (Danramil 03/Siantar), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ramadhani Purba, bersama sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Simalungun, Kepala BPS Simalungun Syawaludin Naibaho, perwakilan Bulog Nico Raymon (Kasi Pelayanan Publik) dan TPID Simalungun serta undangan lainnya.( AS)
Berikan Komentar Anda