“Kita berharap kepada yang hadir dan yang tidak bisa hadir, semoga kita bisa melanjutkan cita-cita beliau yang mulia ini, kita juga bisa belajar melalui beliau yang bisa mengembangkan pondok persulukan ini,”kata H Zonny Waldi.
“Baik dalam tujuannya ada wawasan kebangsaan dan bernegara dalam toleransi, kita teruskan perjuangan ini, semoga cita-cita beliau berlanjut di Pondok persulukan ini,”ujarnya menambahkan.
Disampaikan H Zonny Waldi, saat ini masyarakat Kabupaten Simalungun berada di tahun politik dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024, untuk itu mari tetap menjaga kondusifitas daerah Simalungun.
“Tidak ada perbedaan diantara kita, tetapi persatuan dan kesatuan harus tetap kita pelihara dengan baik untuk mendapatkan pemimpin yang dipilih rakyat, agar pembangunan dapat berjalan dengan baik,”ujar H Zonny Waldi.
Sementara itu, TGB Syekh H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajaguguk dalam sambutannya antara lain menyampaikan kisah perjalanan kehidupan orang tuanya Al-‘Arif Billah Syekh H Abdurrahman Rajaguguk Al Khalidy Naqsyabandiyah QS dalam melaksanakan ajaran agama, menjalin hubungan kemanusiaan, beragama dan berbangsa.
“Karena ukuran dari kedekatan dengan Tuhan, yakni pertama mencerdaskan spiritual dan hubungan dengan sesama manusia, mengajarkan orang dekat ke Tuhan, mengajarkan moralitas dan memperbaiki akhlak dalam zikir. Yang kedua adalah menjaga sisi kemanusiaan, menjaga ukhuwah wathoniyah kebangsaan,” kata TGB.
Berikan Komentar Anda