Pihak kepolisian setempat juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang tidak segan-segan melaporkan tindakan mencurigakan yang diduga terkait peredaran narkoba.
“Dukungan masyarakat sangat kami butuhkan dalam memerangi Narkoba.
“Kolaborasi antara masyarakat dan Polri menjadi kunci utama keberhasilan kami dalam melakukan penegakan hukum,” tambahnya.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian Polsek Perdagangan saja, melainkan juga sebagai bukti bahwa Polri secara menyeluruh di Sumatera Utara berkomitmen dalam perang melawan narkoba.
Polda Sumatera Utara melalui berbagai jajaran di daerah, termasuk Polres Simalungun, secara terus-menerus melakukan operasi rutin untuk menindak pelaku kejahatan narkoba, mulai dari pengguna hingga pengedar.
Polri melalui jajarannya juga menegaskan bahwa setiap tersangka akan diproses secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kedua tersangka yang telah ditangkap ini, yakni Abdul Sukur dan Hari Supriadi, saat ini telah diserahkan kepada unit Sat Narkoba Polres Simalungun untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Kami akan telusuri jaringan yang lebih luas terkait dengan pemasok utama narkoba ini. Penyelidikan tidak akan berhenti pada tersangka yang telah diamankan,” ujar IPTU Fritsel G. Sitohang.
Polri tidak hanya bertindak untuk mengamankan tersangka, tetapi juga berupaya memastikan bahwa setiap pelaku kejahatan narkoba mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan ketentuan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Narkotika No. 35 Tahun 2009, setiap pelaku yang terbukti menyimpan, mengedarkan, atau menggunakan narkotika jenis sabu dapat diancam hukuman pidana penjara maksimal 20 tahun hingga seumur hidup, bahkan hukuman mati jika terbukti memiliki jaringan peredaran skala besar. (Sun)
Berikan Komentar Anda