“Singkat cerita, warga tersebut akhirnya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan. Setelah diperiksa, ternyata pasien tersebut menderita tumor lymphangioma. Kalau aplikasi Sidasa sudah berjalan, kondisi itu tidak akan terjadi. Pengobatan akan bisa lebih cepat dilakukan. Karena kita tahu kondisi masing-masing kesehatan rumah tangga,” kata Romy.
Aplikasi Sidasa, kata Romy, sudah dikembangkan tahun lalu dan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
“Bapak kepala desa tidak mungkin mampu menghapal keadaan masyarakat di desa, maka dengan aplikasi ini dan pemanfaatan peran PKK kecamatan dan desa, diharapkan dapat lebih efektif dan diaplikasikan manfaat di lapangan,” ujar Romy.
Tidak lupa, Romy juga menyampaikan apresiasi kepada Kecamatan Lae Parira yang telah menjadi pioner dalam pelaksanaan Sidasa mobile (.Vera L)
Berikan Komentar Anda