“Selain itu, siswa-siswi tidak hanya dibentuk menjadi cerdas, namun juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila,”sebut Jes.
Selanjutnya, Jes juga menyampaikan, Proyek P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan proyek P5 tersebut dilaksanakan dalam bentuk drama singkat yang diperankan oleh Siswa-siswi SMP Negeri 2 Girsang Sipangan Bolon. Disini para siswa-siswi menceritakan tentang Pengasingan sang proklamator kemerdekaan RI di Parapat yang terjadi setelah peristiwa agresi militer Belanda II tahun 1948.
Pengasingan Soekarno di Parapat saat Belanda melakukan invasi besar-besaran ke wilayah Indonesia dengan tujuan menguasai kembali wilayah yang sebelumnya telah dikuasainya, dan dalam pertempuran kala itu, banyak tokoh-tokoh proklamator menjadi buronan dan mengalami penangkapan.
Saat itu, Presiden RI Ir Soekarno bersama Sutan Sjahrir dan Haji Agus Salim sebelum ke Parapat dengan alasan keamanan, tiga tokoh ini terlebih dahulu diasingkan di Desa Lau Gumba, Berastagi, Kabupaten Karo (1948) selama 12 hari.
Di Parapat, ketiganya ditempatkan di dekat pinggiran Danau Toba di sebuah bangunan yang dibangun Belanda Tahun 1820, yang saat ini dijadikan objek wisata sejarah, (Pesanggrahan Bung Karno).
Berikan Komentar Anda