Menurut Jimmy, pencegahan dini perlu dilakukan dengan memberikan edukasi kesiapan nikah dan hamil dari perspektif agama guna mengatasi lahirnya balita stunting demi tercapainya target penurunan stunting di Kabupaten Dairi.
Lebih lanjut, Jimmy juga menyampaikan harapannya agar koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi dapat terjalin dengan baik antara Pemerintah Kabupaten Dairi dan semua mitra kerja dalam hal membangun komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting melalui pendampingan calon pengantin dengan pengembangan aplikasi elsimil.
Pada kesempatan yang sama, Program Manager Bidang Data, Pemantauan, dan Evaluasi BKKBN Provinsi Sumatera Utara Mai Debora Gultom, SKM, M.Epid menyampaikan Provinsi Sumatera Utara termasuk provinsi prioritas yang perlu dilakukan percepatan penurunan stunting sehingga mendapatkan tambahan untuk intensifikasi. Sehingga melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan sosialisasi terkait aplikasi elsimil untuk percepatan penurun stunting di Kabupaten Dairi.
“Saat ini Kabupaten Dairi berada pada angka 28.60%, angka ini mungkin menurun tapi angka ini termasuk tinggi dibandingkan kabupaten kota yang lain. Harapannya tahun ini kita bisa lebih dari di bawah 25% untuk percepatan penurunan stunting di kabupaten kita ini. Karena memang stunting ini berhubungan dengan bagaimana perkembangan anak kita kedepannya, termasuk untuk perkembangan ekonomi dimasa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk sama-sama menanggulanginya,” ucap Mai. (Vera L/Rel)
Berikan Komentar Anda