Masih kata Junaedi yang membacakan amanat tertulis Wesly, saat ini kita dihadapkan kepada kondisi alam dan perubahan iklim ekstrim secara global, nasional, dan sektoral. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
Karakteristik topografi Kota Pematangsiantar yang menjadi bagian dari wilayah negara Indonesia tidak terlepas dari ancaman bencana alam, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor,vdan puting beliung.
Dilanjutkannya, Gladi Kesiapsiagaan Bencana merupakan bagian penting dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana, baik bencana yang disebabkan alam, non alam, maupun bencana sosial yang disebabkan oleh ulah manusia.
“Melalui gladi ini, kita diingatkan tentang pentingnya memiliki sikap waspada dan responsif terhadap potensi bencana di sekitar kita. Kita harus memahami jenis-jenis potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah kita, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir resiko,” terangnya.
Masih melalui gladi tersebut, Wesly diwakili Junaedi, berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, serta kemampuan dalam merespon bencana secara efektif.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk terus meningkatkan upaya pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan bencana di daerah kita. Dengan sinergitas pemerintah, masyarakat, serta pelaku penanggulangan bencana yang mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan tangguh dalam menghadapi bencana,” ajaknya.
Berikan Komentar Anda