Sebagai bentuk dukungan, Pemko Pematangsiantar bersama Usaid Iuwash Tangguh akan menyelenggarakan kegiatan penyampaian program pentingnya perwujudan sanitasi aman untuk mengurangi tingkat pencemaran air tanah melalui penyedotan lumpur tinja.
“Pada kegiatan ini diharapkan seluruh perangkat daerah terkait di Kota Pematangsiantar memiliki komitmen dalam peningkatan akses sanitasi aman untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tandasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Kota Pematangsiantar Ir Risfani Sidauruk mengatakan, tujuan sesuai amanah RPJMN adalah Stop BABS dan mencapai sanitasi aman sebesar 15 persen secara nasional dan 9 persen untuk target Provinsi Sumut. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah didorong memenuhi target dengan melengkapi sarana dan prasarana menuju sanitasi aman dan regulasi yang terkait pengolahan air limbah domestik.
“Definisi sanitasi aman adalah setiap rumah tangga memiliki instalasi pengolahan air limbah domestic, yaitu septic tankz yang kedap ataupun yangz terhubung ke IPAL. Kemudian, dilakukan penyedotan tangki septic secara berkala antara 3 sampai 5 tahun yang diolah di instalasi pengolahan lumpur tinja sebagaimana sistem ini kita kenal dengan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT),” jelasnya.
Risfani menerangkan, tahun 2023 angka sanitasi aman di Kota Pematangsiantar 6,76 persen. Capaian tersebut berdasarkan akumulasi dari kegiatan pembangunan septic tank individual yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus. Di tahun 2023 telah dilakukan pembangunan tangki septic SNI sebanyak 684 unit dan untuk tahun 2024 akan dibangun 550 unit septic tank individual yang bersumber dari DAK 2024. Sedangkan sebanyak 220 unit bersumber dari dana Inpres. Sehingga total yang akan dibangun 750 unit.
Berikan Komentar Anda