“Kita tahu saat ini semua negara takut dengan kenaikan harga minyak dan bunga pinjaman. Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban terhadap fiskal akan besar. Sekali lagi, kita harus hati-hati mengelola setiap rupiah yang kita miliki,” ujarnya.
Dijelaskan Presiden Jokowi, saat ini pemerintah telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Menengah, bahkan Rencana Kerja Pemerintah. Namun yang belum ada adalah sinkronisasi.
“Oleh sebab itu, sinkronisasi penyusunan RKP Tahun 2025 harus berdasarkan prinsip. Sekali lagi, programnya harus in line, harus seirama, jangan sampai pusat ke kanan dan daerah ke kiri, kehilangan kita, akan kehilangan. Semuanya harus in line, semuanya harus seirama. Misalnya pusat ingin meningkatkan produksi pangan, daerah malah mengkonversi sawah menjadi properti, ngak sinkron namanya,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA menyambut baik pesan-pesan Presiden Jokowi. dr Susanti mengaku akan menerapkan pengelolaan anggaran sesuai harapan yang disampaikan Jokowi.
“Seperti yang dikatakan Bapak Presiden, harus sinkron. Dengan begitu kita akan melakukannya demi kepentingan rakyat di daerah, yakni di Kota Pematangsiantar,” sebut dr Susanti.
Begitupun, sambungnya, dengan kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran. Menurut dr Susanti, pihaknya akan melakukan pemantauan secara menyeluruh saat merealisasi anggaran. Tujuannya, agar tidak ada anggaran negara yang meleset dari yang diharapkan.
Berikan Komentar Anda