“Pemerintah Indonesia menargetkan 34 BUMD air minum menerapkan ZAMP. Tahun 2030 ditargetkan menjadi 84 BUMD air minum. Ada 12 lokasi ZAMP yang telah diterapkan, ditambah tiga lokasi pilot project hari ini, salah satunya Pematangsiantar,” terangnya.
Kemudian, setelah ZAMP beroperasi di Pematangsiantar, langkah selanjutnya perlu monitoring berkala dan rutin.
“Selamat atas peresmian ZAMP di Pematangsiantar. Kami apresiasi komitmen dan kolaborasi semua pihak, termasuk SKPD Pemko Pematangsiantar,” katanya.
Masih kata Dades, masyarakat menjadi faktor penting dalam perluasan ZAMP. Dedes pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat melalui USAID IUWASH Tangguh.
“Semoga ZAMP menjadi inspirasi dan contoh daerah lain di luar Pematangsiantar untuk mendukung tercapainya air minum aman,” ucapnya.
Sedangkan Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera Bernard Uadan mengatakan dengan kerja sama bisa membuat kemajuan melalui air minum aman.
Acara diisi dengan peresmian ZAMP yang ditandai penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh dr Susanti, pemutaran video ZAMP, penyematan Hiou oleh dr Susanti kepada tamu kehormatan, dan persembahan Tortor Sombah dari Sanggar Tari Rayantara.
Dilanjutkan mencoba air minum prima yang telah disediakan secara serentak, penyerahan cenderamata, dan mengunjungi rumah penerima manfaat ZAMP.
Berikan Komentar Anda