Air mata Ipo berderai ketika ia menceritakan pamannya (pakcik) yang rumahnya bersebelahan dengan rumahnya beserta putrinya terperangkap di dalam rumah dan tidak bisa diselamatkan.
“Pintunya terkunci rapat. Sudah coba didobrak, namun tidak sempat lagi karena api semakin membesar,” sebutnya.
Sebelumnya, Camat Siantar Utara Marlon Brando Sitorus SSTP MSi melaporkan, ada empat unit rumah yang terbakar. Saat kejadian, kata Marlon, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) mengerahkan lima unit mobil pemadam dibantu 2 unit mobil pemadam PT STTC.
Selain itu, lanjutnya, pengurusan dua jenazah korban kebakaran juga ditanggung Pemko Pematangsiantar.
“Selanjutnya, sesuai instruksi langsung Ibu Wali Kota, segala surat penting termasuk ijazah dan lainnya yang terbakar, akan diinventarisir dan diproses Pemko Pematangsiantar,” terang Marlon.
Selanjutnya dr Susanti menyerahkan bantuan kepada para korban berupa sembako dan peralatan tidur.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar, korban meninggal dalam kebakaran tersebut Suhartono (72) dan putrinya Regita Frakusyah (21).
Sedangkan rumah lainnya yang terbakar milik Murtiem (74), Ben Suheri Nasution (40), dan Sri Endah (46). (MS)
Berikan Komentar Anda