“Penilaian positif tersebut harus menjadi pemacu semangat, sehingga pengamanan mudik tahun 2023 mampu dilaksanakan lebih baik. Terlebih lagi Kemenhub RI memperkirakan potensi pergerakan masyarakat akan mengalami peningkatan dari 85,5 juta orang pada tahun 2022, menjadi 123,8 juta orang pada tahun 2023 atau meningkat 44,8 persen,” sebutnya.
Berkaitan dengan hal tersebut Presiden Joko Widodo menekankan tahun ini ada lompatan besar masyarakat yang mudik. Dari 86 juta ke 123 juta dari survei. Artinya ada kenaikan kurang lebih 45 persen. oleh sebab itu, Polri bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk melaksanakan pengamanan secara lebih optimal, melalui operasi terpusat dengan sandi “Ketupat 2023” selama 14 hari, sejak 18 April hingga 01 Mei 2023.
Operasi ini telah diawali dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) tanggal 10-16 April 2023 dan akan dilanjutkan pasca operasi tanggal 02-09 Mei 2023.
Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, dan mitra kamtibmas lainnya.
Para personel tersebut akan menempati 2.787 pos dengan rincian: 1.857 pos pengamanan yang berfungsi untuk pusat informasi, gatur dan rekayasa arus lalin, serta memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya; 713 pos pelayanan yang berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis dan berbagai layanan lainnya; dan 217 pos terpadu yang berfungsi untuk pusat kodal operasi secara terintegrasi bersama stakeholder terkait dan dilengkapi dengan command center terpadu.
Berikan Komentar Anda