“Dengan demikian tidak ada keterpaksaan para petani beralih fungsi tanaman karena terkendala di irigasi,” tukas dr Susanti.
Masih kata dr Susanti, kemandirian pangan harus dilakukan. Sehingga kebutuhan beras harus bisa dipenuhi dari padi yang ada di Kota Pematangsiantar.
Jika kemandirian pangan terwujud, katanya, maka kesejahteraan petani semakin meningkat karena harga beras yang tetap stabil, bahkan dapat naik lagi.
“Keresahan-keresahan para petani sudah kami tindaklanjuti. Namun jika ada masukan dari para petani, mohon untuk mengusulkan kepada petugas lapangan atau ke Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, atau bisa langsung ke saya,” tegas dr Susanti.
Ia menambahkan, pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani dan mewujudkan swasembada pangan.
“Sehingga panen tahun ini bisa melimpah, dan kalau boleh kami diundang lagi,” sebut dr Susanti, disambut tepuk tangan petani yang didominasi kaum ibu.
Kegiatan diisi dengan penyerahan secara simbolis bibit benih padi dan benih jagung oleh dr Susanti bersama Forkopimda kepada kelompok tani. Dilanjutkan penanaman padi varietas unggul oleh dr Susanti bersama Forkopimda.
Hadir pada penanaman padi perdana ini, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pematangsiantar Jurist Precisely Sitepu SH MH, Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH SIK, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar Muqorobin, Dandim 0207/ Simalungun, BPS, Bulog, para camat, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar Drs L Pardamean Manurung, dan sejumlah jajaran di lingkungan Pemko Pematangsiantar. (MS)
Berikan Komentar Anda