“Kami juga mengajak para petani yang tergabung dalam kelompok tani dan gabungan kelompok tani agar bekerjasama, bersinergi, dan berkolaborasi untuk mendukung program-program Pemko Pematangsiantar, terutama yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” sebut Wesly.
Wesly optimis, dengan adanya kerja sama, sinergitas, dan kolaborasi antara Pemko Pematangsiantar dengan berbagai stakeholder termasuk kelompok tani dan gabungan kelompok tani, maka akan mempercepat terwujudnya Kota Pematangsiantar yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar Drs L Pardamean Manurung dalam laporannya menyampaikan, dalam rangka meningkatkan produksi pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan, salah satu sarana produksi yang cukup penting adalah penggunaan benih/bibit unggul bersertifikat. Hal ini juga merupakan perhatian Pemko Pematangsiantar dalam rangka meningkatkan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan.
Dijelaskannya, pada tahun anggaran (TA) 2025, pemerintah telah mengalokasikan bantuan benih padi dan jagung di Kota Pematangsiantar, yakni: bantuan benih padi varietas unggul bersertifikat Inpari 32 sebanyak 10 ribu kilogram atau setara pertanaman seluas 400 Ha, dan bantuan benih jagung unggul bersertifikat varitas pioneer 32 sebanyak 500 kilogram, atau seluas 35 Ha.
Berikan Komentar Anda