Wesly dalam sambutannya mengatakan acara tersebut sangat luar biasa. Ia berharap peristiwa Yesus Kristus mati di kayu salib tidak dilupakan oleh generasi muda.
“Di peringatan Jumat Agung kita mengenang Tuhan Yesus yang mati di kayu salib,” kata Wesly, didampingi Liswati Wesly Silalahi.
Wesly mengharapkan kegiatan tersebut bukan sekadar perayaan dan jangan terjebak ritual semata.
“Tapi kita harus menjadi garam dan terang dunia. Umat Kristiani harus dapat menangkap makna dari kegiatan tersebut,” tukasnya.
Wesly juga mengajak GAMKI untuk bekerjasama, bersinergi, dan berkolaborasi serta mendukung program Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar untuk mempercepat terwujudnya Pematangsiantar Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.
Kepada generasi muda yang memerankan drama dalam prosesi Jalan Salib, Wesly mempersilakan untuk menjalin komunikasi dengan putri keduanya, Olivia Nur Octora Silalahi yang saat ini berprofesi sebagai dosen di Manchester University, Inggris. Kata Wesly, Olivia yang saat ini berubah berusia 30 tahun telah memiliki hak paten mendiagnosa jenis kanker menggunakan urine.
“Saya kasih kesempatan kepada kalian untuk komunikasi dengan putri saya. Dia membuka diri. Apalagi sejak kami berdomisili di Pematangsiantar,” kata Wesly.
Ketua DPRD Kota Pematangsiantar diwakili Wakil Ketua Frengky Boy Saragih ST acara tersebut menjadi kesempatan untuk lebih mengenal Tuhan.
Berikan Komentar Anda