“Begitu beratnya kayu salib. Tapi kita bisa bergantian memikulnya hingga kita finish di depan Balai Kota. Kuasa Roh Kudus pasti akan menaungi Kota Pematangsiantar. Terima kasih kepada GAMKI yang sudah menggelar kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pdt Kartono Pasaribu dari Gereja Protestan di Indonesia (GPdI) mewakili pimpinan gereja mengaku bangga dengan acara tersebut.
“Semoga bisa terus berlanjut dan menunjukkan kekompakan kita. Ini awal yang baik. Kita dukung Bapak Wesly Silalahi.Mari kita bersemangat. Hanya segelintir penderitaan Yesus yg kita rasakan hari ini,” tandasnya.
Sedangkan Rektor Universitas HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar Dr Muktar B Panjaitan MPd mengaku salut kepada Wesly dan Ny Liswati Wesly Silalahi yang sangat bersemangat berjalan dalam prosesi Jalan Salib, dari Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar di Jalan Sang Naualuh Damanik hingga ke Balai Kota Pematangsiantar Jalan Merdeka.
Menurut muktar, peringatan Jumat Agung mengajak umat Kristiani merefleksikan peristiwa yang dialami Yesus hingga mati di kayu salib.
“Terluka karena pengkhianatan. Mudah-mudahan mengalir pengharapan dan tumbuh pengampunan. Kita perdalam iman dan kasih kepada sesama. Tidak hanya kepada umat Kristiani, tapi juga kepada umat manusia,” katanya.
Disampaikan Muktar, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar senantiasa mengapresiasi kegiatan kepemudaan dan mendukung kegiatan keagamaan.
Berikan Komentar Anda