Menindaklanjuti hal itu, kata dr Susanti, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar telah melaksanakan delapan Aksi Penurunan Stunting yang telah dilaksanakan mulai tahun 2021 dan membawa hasil penurunan stunting Kota Pematangsiantar yang luar biasa.
“Kita ketahui per tahun 2021 angka Stunting di Pematangsiantar 15 persen. Kemudian tahun 2022 menjadi 14,3 persen, dan tahun 2023 angka Stunting di Kota Pematangsiantar turun hampir 50 persen, yaitu menjadi di angka 7,7 persen,” terangnya.
Angka tersebut, kata dr Susanti, menjadi prestasi yang luar biasa karena menjadi kota terbaik nomor tiga di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Saya ucapkan terima kasih, tentunya ini merupakan hasil kerja keras kita semua, terutama kerjasama, sinergitas, dan kolaborasi semua pihak yang terkait serta seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar,” sebut dr Susanti.
Dilanjutkan dr Susanti, Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang akan dilaksanakan di Kota Pematangsiantar di antaranya, yaitu menjadi tugas semua terutama aparatur di kecamatan dan Puskesmas untuk memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan balita yang ada di daerahnya agar menjadi sasaran.
Kemudian, memastikan seluruh ibu hamil dan balita datang ke Posyandu, memastikan alat antropometri terstandar tersedia di Posyandu, baik untuk menimbang badan, mengukur panjang badan, dan tinggi badan.
Berikan Komentar Anda