Nawasenanews.com – Pematang Siantar | Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi kecil/berupa perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi menggunakan dana APBN diduga sarat korupsi.
Adapun pelaksanaannya di Kota Pematang Siantar yang peruntukkannya membantu irigasi pertanian bagi Perkumpulan Petani Pengguna Air ( P3A)
Demson Ketua LSM Khatulistiwa menyatakan sangat kecewa dengan hasil pelaksanaan pembangunan saluran drainase yang berasal dari APBN tersebut karena diterlantarkan, sementara dana sudah penuh turun, ini menjadi perhatian yang sangat serius,” katanya Kamis (23/11/2023).
Saat LSM Khatulistiwa investigasi ke beberapa tempat proyek salah satunya Kelurahan Tong Marimbun, pekerjaan proyek drainase itu hanya 40% saja pengerjaannya, dan dibiarkan begitu saja.
Di tempat terpisah LSM Khatulistiwa pun mengaku telah melakukan investigasi pekerjaan di proyek drainase, dan itu tidak sesuai dengan perencanaan yang ada. Menurut Demson dinding parit bahannya digunakan batu bata seharusnya batu padas, sedangkan lantainya sudah tidak ada lagi, akibat tergerus air.
“Ini karena campuran semen dan pasir tidak sesuai perbandingan jadi cukup rapuh,” terang Demson.
Ironisnya ketika dikonfirmasi pendamping P3A marga Lubis kepada awak media ini menyatakan, bahwa pekerjaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi kecil/berupa perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi di Kelurahan Tong Marimbun tinggal sedikit lagi akan selesai.
Berikan Komentar Anda