Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Kpp Dairi, Robot Simanullang, menyampaikan kehadiran PPL harus menjadi Agent of Change (agen perubahan) di sektor pertanian yang dapat mentransfer ilmu dan pengetahuan membantu petani meningkatkan produksi hasil pertanian.
“PPL diharapkan mampu membawa perubahan termasuk membawa konsep teknologi digitalisasi dan mekanisasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktifitas yang hasil akhirnya dapat membawa masyarakat khusus petani bisa sejahtera,” kata Eddy Berutu saat itu.
Sementara itu, di tempat terpisah Christna PPL asal desa Kuta Gugung Dairi menjelaskan, kegiatan workshop and study visit on Smart Farm Technology merupakan bagian program IMT-GT yang merupakan program kerjasama 3 negara dimana peserta dari Indonesia sebanyak 13 orang, yang terdiri dari 4 petani milenial Asal Sumut, 5 alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan yang merupakan petani milenial sekaligus pengusaha bidang pertanian, pendamping dari Kementerian pertanian 1 orang, dinas perkebunan provinsi sumut 2 org, dosen Polbangtan Medan 1 orang.
Smart farming, kata dia, menggabungkan berbagai teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor, robotika, dan analitik data by aplikasi untuk memantau dan mengontrol lingkungan pertanian.
“Dalam sistem smart farming, petani dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas berdasarkan data yang diperoleh dari sensor dan perangkat lunak pengelolaan data. Data ini dapat membantu petani dalam memantau dan memprediksi kondisi tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, serta memperbaiki kinerja produksi secara keseluruhan,” kata Christna.
Berikan Komentar Anda