Seperti diketahui bahwa pada hari kamis, 20 Februari 2025 yang lalu, pasangan Vandiko Timotius Gultom, dan Ariston Tua Sidauruk, resmi dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Samosir Periode 2025-2030 oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara. Dengan pelantikan tersebut, Bupati Samosir mengajak seluruh stakeholder bergandengan tangan, bahu-membahu, dan bersatu untuk membangun Kabupaten Samosir.
Dalam kepemimpinan 5 tahun kedepan, Bupati dan Wakil Bupati Samosir mengusung visi “Samosir Unggul, Inklusif, dan Berkelanjutan” dengan 3 (tiga) misi sebagai berikut: 1. meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing; 2. memantapkan kemandirian ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan berbasis pertanian, pariwisata didukung infrastruktur berkualitas; 3. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, responsif, berintegritas dan adaptif. Dengan merumuskan 7 (tujuh) program unggulan yang segera dituntaskan antara lain: 1. peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat; a. “berantas” (berobat tanpa batas); b. “lanjutkan” (layanan jaminan untuk tenaga kerja rentan); c. “ramos pantas” (rantang samosir penurunan angka stunting); 2. peningkatan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan, pemberian beasiswa pada pelajar/mahasiswa berprestasi dan kurang mampu dengan “kartu samara (samosir marsikkola)”; 3. pemerataan pembangunan infrastruktur antara lain a. jalan; b. irigasi dengan energi terbarukan; c. air bersih, sanitasi; d. peningkatan kualitas rumah tidak layak huni “samosir papaga” (pature padenggan bagas); e. manajemen pengelolaan persampahan;. 4. pembangunan pariwisata samosir dengan melibatkan pelaku ekonomi kreatif berazas 6A (attraction, amenities, ancillary, activity, accessibilities dan available package); “kalender fiesta (festival wisata)”; 5. peningkatan kualitas tenaga kerja dan produk unggulan umk berdasarkan potensi wilayah dengan program “samosir nalas (naik kelas)” melalui penyediaan dana pinjaman permodalan bunga 0 (nol) persen. 6. peningkatan produktivitas pertanian melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian, pupuk organik dan bibit yang merata; “pangula na ture” & “mencetak petani milenial” untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan berkelanjutan; . 7. pengelolaan dan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan; serdadu data (konservasi daya dukung dan daya tampung).
Berikan Komentar Anda