Bupati juga langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian untuk segera turun ke lokasi melihat kondisi irigasi tersebut tersebut.
“Tadi saya sudah mendengar adanya irigasi tersier yang putus akibat terjadinya longsor, dan Sudah berkomunikasi dengan provinsi untuk membantu menangani irigasi tersebut, serta memerintahkan BPBD dan Dinas Pertanian untuk segera meninjau,”kata Bupati.
“Mari kita bersama-sama Marharoan Bolon ( bergotong royong) untuk membangun kampung halaman kita, Tano Habonaron Do Bona yang sama-sama kita cintai ini,”imbuhnya.
Selanjutnya, Bupati mengatakan bahwa Pangulu adalah kepercayaan masyarakat, dan harus memiliki keberanian untuk kemajuan nagorinya.
Menyinggung tentang adanya penebangan pohon yang berada pinggiran irigasi, Bupati meminta kepada masyarakat agar jangan pernah di lakukan.
“Kita itu harus berani melarang truk – truk yang over tonase saat melintas di di wilayah kita, apa lagi ada yang sampai melakukan penebangan, jangan sampai ada. Ini tugas kita selaku pangulu,”ujar Bupati.
Terkait dengan kerusakan infrastruktur jalan, Bupati menyampaikan nantinya akan dilakukan penanganan sementara melalui swakelola, karena jika mengandalkan anggaran APBD tidak akan bisa terpenuhi seluruhnya.
“Para Pangulu sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah. Dan saya sudah melihat sejauh mana kemampuan dalam membangun Kabupaten Simalungun di tengah- tengah keterbatasan anggaran,”kata Bupati.
Berikan Komentar Anda