Menurut Rosmauli, lama pembuatan ulos tergantung pada jenis ulos yang hendak dibuat. Ia menyebut kain ulos biasanya menggunakan benang kapas dan diwarnai dengan cara merendam benang ke dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman.
“Semua tergantung jenis ulos dan bahan yang kita gunakan. Tapi paling tidak, dalam pembuatan ulos memakan waktu satu minggu, atau bisa lebih, bila jenis ulos yang akan dibuat lebih rumit,” katanya pada Dimi.
Dimi, yang ditemui usai berbincang-bincang dengan Rosmauli, menyampaikan dari segi ekonomi ulos adalah sumber mata pencaharian masyarakat di kawasan Danau Toba.
Terdapat berbagai usaha berbasis ekonomi kerakyatan yang berasal dari ulos, di antaranya usaha tenun perorangan dan usaha tenun pabrikan serta pedagang yang membuka kios ulos.
Namun ada juga sebagian partonun (penenun) menjual ulos sendiri, baik secara langsung ke pemesan termasuk secara online.
Namun menurutnya, ada baiknya ulos lebih dikembangkan lagi dengan berbagai produk turunan lain, seperti sandal, tas, atau produk kerajinan lainnya.
“Agar ulos dan produk kearifan lokal lainnya lestari. Kita generasi yang lebih muda harus ambil bagian melestarikan termasuk membuat atau mengembangkan produk ulos ini dengan produk turunan baru,” katanya mengakhiri. (Vera L)
Berikan Komentar Anda