Pernyataan itu sekaligus menjadi sindiran terhadap manuver-manuver kelompok tertentu yang dinilai tidak menempuh jalur organisasi yang benar dalam merangkul OKP dan Pengurus Kecamatan (PK) KNPI se-Simalungun. Meski begitu, pengurus KNPI mengaku tetap membuka ruang komunikasi, selama proses itu dilakukan secara terbuka dan mengikuti mekanisme organisasi.
Di sisi lain, mereka juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang selama ini tetap solid bersama KNPI Simalungun. Terutama dukungan dari komunitas-komunitas pemuda, organisasi mahasiswa, pelajar, serta elemen masyarakat yang terus berkolaborasi dalam berbagai program kepemudaan.
“Kami bangga memiliki banyak rekan yang aktif dalam kegiatan-kegiatan positif. Ini bukti bahwa KNPI bukan hanya nama, tapi wadah yang hidup, yang menjadi tempat berkarya bagi anak-anak muda Simalungun,” ujarnya.
KNPI, sebut Juni Pardomuan Saragih sebagai wadah bersatunya Organisasi Kepemudaan dan terbesar di Indonesia, semestinya menjadi simbol persatuan dan regenerasi ide.
” KNPI Bukan hanya ajang rebutan jabatan atau legitimasi politik. Ketika perbedaan pendapat justru dijadikan bahan konflik, maka yang dirugikan bukan hanya organisasi, tetapi masa depan pemuda daerah secara keseluruhan,” tegasnya seraya menegaskan ajakan untuk bersaing secara sehat.
Berikan Komentar Anda