dr Susanti pun berpesan Nasyiatul Aisyiyah dapat menyusun program yang selaras dengan visi-misi Kota Pematang Siantar dalam mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas, dan Siantar Bangkit dan Maju.
“Naysiatul Aisyiyah diharapkan juga dapat berkontribusi nyata dengan bersama-sama Pemerintah Kota dalam mencegah stunting. Di sini kaum perempuan sangat berperan penting dalam ikut menuntaskan stunting,” tuturnya.
dr Susanti juga menjelaskan di tahun 2022 stunting di Kota Pematang Siantar berada di angka 14,3 persen dengan urutan ke-4 terendah se-Sumatera Utara (Sumut). Tahun ini, lanjutnya, Kota Pematang Siantar harus mampu menurunkan prevalensi stunting 3,22 persen untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) prevalensi stunting 11,08 persen.
Ketua Nasyiatul Aisyiyah Kita Pematang Siantar Siti Arfah Nasution SPd mengatakan Musyda merupakan forum tertinggi di Nasyiatul Aisyiyah dalam regenerasi organisasi beberapa tahun ke depan.
“Musyda ini menjadi proses pembentukan karakter dan membangun peradaban Siantar dalam membentuk kepemimpinan perempuan di Nasyiatul Aisyiyah. Saya berharap Musyda ini melahirkan gagasan yang inovatif, modern, dan mengakar serta melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang solid dan progresif,” terangnya.
Sedangkan Ketua Panitia Juleha Ritonga SE melaporkan kegiatan musyda ini adalah hal yang telah sesuai dengan AD/ART sebagai momentum strategis dalam regenerasi kepemimpinan Nasyiatul Aisyiyah Pematang Siantar.
Berikan Komentar Anda