“Apa yang menjadi seluruh kebutuhan, dapat dipenuhi dengan baik. Kesempatan ini dihadiri sejumlah kepala OPD, sebagai salah satu bentuk keseriusan kami dalam pengolahan sampah ini,” sebutnya.
Sementara itu, Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin memaparkan, industri sejenis sudah berjalan dan telah beroperasi di Penang, Malaysia dan Bangkok, Thailand.
Ia menjelaskan, Pensutra memiliki teknologi bernama Green Resourche Manufacturing yang merupakan metode dalam manufaktur untuk meminimalisir limbah dan polusi melalui desain produk dan proses dengan tujuan utama untuk berkelanjutan.
“Menggunakan sampah sebagai bahan baku,” ujarnya
Dato’ Sri Abdul Rahman Maidin menambahkan, dalam pengolahan sampah, pihaknya membutuhkan 500 ton setiap harinya.
Terkait memenuhi kebutuhan 500 ton sampah setiap harinya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Pematang Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang SSTP menyampaikan, selama ini setiap harinya hampir ada 400 ton sampah di Kota Pematang Siantar.
Namun ia optimis kebutuhan 500 ton sampah dapat terpenuhi mengingat Kota Pematang Siantar dikeliling sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Simalungun.
Junaedi berharap, guna menindaklanjuti rencana dalam pengolahan sampah ini, sejumlah persyaratan bisa disampaikan agar bisa dipenuhi Pemko Pematang Siantar.
Sebelum menutup pertemuan, dr Susanti menegaskan Pemko Pematang Siantar serius menindaklanjuti hasil dari pertemuan tersebut.
Berikan Komentar Anda