Informasi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar, inflasi Kota Pematang Siantar periode Juli 2023 terutama disebabkan kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya cabai merah, beras, dan upah asisten rumah tangga (ART).
Cabai merah mengalami inflasi sebesar 50,96 persen dengan andil inflasi 0,25 persen. Sementara itu, beras dan upah ART masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,54 persen dan 2,41 persen dengan andil inflasi 0,08 persen dan 0,04 persen.
Kenaikan harga cabai merah terjadi seiring dengan penurunan suplai cabai merah di Pematang Siantar akibat sentra-sentra cabai merah di Simalungun yang memasuki masa tanam.
Sementara itu, kenaikan harga beras terjadi seiring dengan kenaikan harga gabah di petani. Berdasarkan data BPS Sumut, rata-rata harga GKG (Gabah Kering Giling) dan GKP (Gabah Kering Panen) mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen dan 5,25 persen.
Tekanan inflasi lebih lanjut ditahan oleh deflasi pada beberapa komoditas di antaranya daging ayam ras, ikan tongkol, dan jeruk. Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar -7,03 persen dengan andil deflasi sebesar -0,08 persen. Sementara itu, ikan tongkol dan jeruk masing-masing mengalami deflasi sebesar -13,58 persen dan -9,70 persen dengan andil deflasi -0,07 persen dan -0,06 persen.
Harga daging ayam ras mengalami penurunan harga seiring dengan adanya normalisasi tingkat permintaan pasca Hari Raya Idul Adha di Juni 2023. Selain itu dari sisi pasokan, berdasarkan hasil survei PIHPS Pasokan Pematang Siantar, rata-rata jumlah pasokan daging ayam ras bulanan juga turut meningkat dari 152,2 kwintal di Bulan Juni 2023 menjadi 182,75 kwintal di Juli 2023. Penurunan harga ikan tongkol dan jeruk juga didorong oleh pasokan yang terjaga pada kedua komoditas pangan tersebut. (Grc/ Susan)
Berikan Komentar Anda