Menurut dr Susanti, jumlah perawat yang terbesar untuk seluruh profesi kesehatan. Sehingga jika bergerak, hasilnya luar biasa.
Lebih lanjut dr Susanti menyampaikan, Pematangsiantar merupakan kota yang strategis, menghubungkan Pantai Barat dan Pantai Timur sehingga menjadi perlintasan.
Rumah sakit-rumah sakit yang ada di Pematangsiantar, kata dr Susanti sesuai informasi dari BPJS Kesehatan, klaim pasien terbanyak dari luar kota, seperti Simalungun, Toba, Samosir, dan juga Humbang Hasundutan (Humbahas). Hal itu menunjukkan Pematangsianțar dipercaya
memberikan layanan kesehatan. Untuk itu kualitas pelayanan di rumah sakit harus ditingkatkan.
dr Susanti mengenang, saat dirinya menjabat Direktur RSUD dr Djasamen Saragih beberapa waktu lalu, bersama Kepala Dinas Kesehatan yang saat itu dijabat dr Ronald Saragih bercita-cita agar Kota Pematangsiantar menjadi destinasi kesehatan.
“Cita-cita saya dan dr Ronald sepertinya mulai terwujud sebagai destinasi kesehatan. Perlu kolaborasi dan kerja sama untuk mewujudkannya,” tukas dr Susanti.
Dilanjutkan dr Susanti, sekitar sebulan lalu ada 8 konsulat dari negara sahabat mengunjungi Kota Pematangsiantar. Saat itu, dr Susanti memaparkan kondisi Kota Pematangsiantar dengan akses semakin mudah karena sudah ada jalan tol. Dari beberapa konsulat tersebut, kata dr Susanti, ada yang tertarik berinvestasi di Kota Pematangsiantar, yakni menjadikan RSUD dr Djasamen Saragih sebagai rujukan layanan jantung dan stroke pertama di Sumatera Utara (Sumut) di luar Kota Medan.
Berikan Komentar Anda