Sambung Johannes, adapun yang menjadi peserta bimtek adalah 17 dinas, 5 badan, seluruh kecamatan (8), Inspektorat, smSekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Satpol PP, dan RSUD dr Djasamen Saragih. Dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober 2023.
“Tujuannya, Meningkatkan Kualitas Layanan Publik dengan Percepatan Transformasi Digital dan Penerapan Smart City di Kota Pematang Siantar dalam rangka pemenuhan Visi Wali Kota Pematang Siantar yang Sehat Sejahtera, dan Berkualitas;Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsive melayani berdasarkan prinsip good governance dan corporate governance,” jelas Johannes.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Kominfo Republik Indonesia Wing Wahyu Winarto, menjelaskan Kota Pintar merupakan suatu konsep perencanaan, penataan dan pengelolaan kota yang saling berkaitan dalam semua aspek kehidupan untuk mendukung masyarakat yang cerdas, berpendidikan, memiliki moral, serta peningkatan kualitas hidup warga negaranya. Kota Pintar (Smart City) merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat.
Diterangkannya, ada 6 aspek yang harus dilakukan dalam capaian Smart City, yaitu Smart Economy meliputi even internasional, pembangunan dan penelitian, serta perkembangan startup; Smart Governance terkait dengan keterbukaan dan kemudahan akses data-data pemerintahan oleh publik, ketersediaan sarana internet (wi-fi), dan sumber daya manusia di perkotaan; Smart People/Society, yang terkait pada pilar ini yaitu pendidikan, dan integrasi masyarakat.
Berikan Komentar Anda